Wednesday, January 24, 2018

Lorong Waktu

Dear Jiwa . . .


Dalam sendunya malam engkau meregang
menemukan betapa kerasnya diri kini kalah dengan dunia
Engkau meregang
dalam diam sama seperti dulu
sebab semesta seakan menggiringmu ke tempat lain

Dalammu semua berkecamuk
Remuknya rasa berdebat dengan kerasnya kepala
Mungkin kau harus menyalahkan mengapa tercipta demikian

Derai kini tak lagi berguna
Peluh pun mungkin tak lagi
Berhentilah berkecamuk karena ntah apa yang kini merajaimu

Terasa jauh..
Pandangan mengabur dipenuhi derai mu
Berhentilah..
Semua hanya kesia-siaan bagimu

Duhai Jiwa..
Lihatlah sang Embun menyapamu
Sama seperti masa lampau
Menilik heran "sebab ini seperti bukan dirimu,"ujarnya
Mempertanyakan apa yang sudah menghempaskanmu?


Akh Jiwa.. mengapa kau diam?
Mungkin memang aku yang meresahkanmu
Mungkin aku yang menyeretmu hingga kesini
Mungkin aku yang meremuk-redamkanmu lagi dan lagi
Mungkin aku..

Namun aku tertegun
Selama ini mungkin aku tak bertanya padaNYA
Apa yang menjadi inginNYA
Apa yang menggundahkan hatiNYA
Mungkin aku sudah terlalu jauh terbenam

Akh baiklah..
Mungkin ini inginNYA
Mungkin lorong waktu ini yang tepat

Selamat memasuki lorong waktu yang baru
Wahai Jiwa.. Wahai Raga..
Dalam reruntuhan aku lirihkan asaku
Kiranya bahagia yang ada di lorong waktu ini . . .

0 comments:

Hello world.. ^__^

Hello world.. ^__^

Advertising

Advertising

Labels

About Me

My Photo
Perfect Melancholic - Strong Choleric - Pluviophile

Entri Populer