Demi..?? Demi apa coba? :p

Sore ini hujan turun lagi dan mengguyur habis jalanan depan kantor. Saya tergerak memposting tulisan ini karena saya pengen berbagi cerita tentang kantor saya. Tempat dimana ada banyak cerita didalamnya. Semoga gak bosen membacanya hehee...

Saya mulai cerita saya ini dengan kisah tentang seorang honorer yang tugasnya mayoritas membantu pekerjaan saya di kantor. Saya dan teman-teman biasanya memanggilnya Kak Demi. Perempuan paruh baya (usianya hampir 50 tahun, tapi gak keliatan dari tampangnya) yang selalu terlihat ceria dan gak pernah bisa diam hehee.. Sering banget orang-orang iseng padanya. Becanda mereka pun kadang kelewat batas menurut saya makanya kadang saya belain si kakak. Namun, Kak Demi selalu menanggapinya dengan santai sambil ketawa-ketawa, tanpa merasa dirinya diolok-olok. Kadang, ada juga yang mengganggap dia remeh, memarahinya dengan kata-kata keras, padahal seharusnya gak perlu ngomong begitu. Namun, lagi-lagi Kak Demi tak memikirkannya sedemikian serius.

Ia sadar koq saat ia diremehkan atau dianggap bodoh ama orang lain, ia ceritakan hal itu pada saya, tapi dia gak mau dibuat susah ama hal itu. Dibawa cuek aja. Sikapnya itu membuat sepertinya hidupnya itu gak pernah ada masalah. Setumpuk pekerjaan sekalipun tetap aja gak bisa melunturkan semangat dan sikap santainya. Akh, kadang saya iri loh.. :p Pekerjaan yang bisa membuat saya stress, tapi dengan adanya si kakak di sebelah saya, bisa sedikit menghibur saya. Dampaknya cukup signifikan.

Seringkali, saat saya mendengarkan ceritanya, saya menangkap satu hal yang membuatnya bisa begitu menikmati hidup.

BERSYUKUR

Hidup Kak Demi bersama suami dan tiga anaknya tidaklah bergelimang kemewahan, tapi juga tak berkekurangan. Suaminya berjualan di pasar setiap hari. Mengumpulkan pundi-pundi tabungan tentulah dilakukan dengan penuh perjuangan. Namun, tak pernah saya dengar dia mengeluh tentang hidupnya. Tak pernah dia mengeluh tentang pekerjaannya. Bahkan saat saya tumpahkan seluruh kepenatan saya akan pekerjaan, dia selalu menyemangati dan menasehati saya. Ok, saya kagum padanya. Saya pengen bisa menikmati hidup ini. You can only live once, but if you do it right, once is enough.


Makasi Tuhan udah menempatkan Kak Demi untuk bantuin saya. Meskipun sering susah dengar kalo saya panggil, atau kadang suka lemot hehee.. Tapi saya selalu kagum akan hidup bersyukurnya, juga saya selalu dengerin dan pertimbangkan nasehatnya.
Semangat!!! Besok-besok akan datang hari dimana kita banting tulang dan badan seperti waktu itu wkwkk *nangis garuk-garuk lantai
Well, selamat menikmati sore.. :)